Jumat, 14 Januari 2011

Apakah Ini Tanda Kiamat ????

1.000 BURUNG MATI

Kejadian aneh membuat pusing tim penyidik terjadi di kota Beebe, negara bagian Arkansas, Amerika Serikat. Sebanyak lebih dari 1.000 burunghitam berguguran jatuh ke tanah dari langit, sampai saat ini peneliti masih belum memastikan penyebab matinyaburung-burung ini.
Komisi Perikanan dan Perburuan Arkansas, seperti dilansir Associated Press, Minggu, 2 Januari 2011, mengatakan bahwa kasus itu bermula pada Jumat 31 Desember 2010 tengah malam atau saat malam pergantian tahun. Burung-burung hitam ditemukan berjatuhan di area seluas 1,5 kilometer di kota itu.
Pengamatan udara oleh komisi ini menunjukkan bahwa burung-burung berjatuhan hanya di luas area itu. Hingga saat ini, telah lebih dari 1.000 burung yang ditemukan tergeletak di tanah.





Tim penyidik dibentuk untuk menyelidiki apa penyebab kematian burung berwarna hitam ini. Petugas satwa, Robby King, telah mengumpulkan sebanyak 65 bangkai burung untuk dikirimkan ke pusat pengujian perternakan di kota Madison, negara bagian Wisconsin.
Komisi ornitologi (ilmu burung) Karen Rowe mengatakan, peristiwa serupa acapkali terjadi di beberapa tempat di dunia. Namun tidak ada penjelasan yang pasti mengenai penyebabnya. Rowe mengatakan, pada burung-burung hitam itu terdapat luka fisik yang terlihat.
Dia mengungkapkan beberapa penjelasan mengenai penyebab matinya burung-burung itu. Namun masih perlu dilakukan lagi pengujian untuk memastikannya. “Kawanan burung ini mungkin saja tersambar petir atau terkena hujan es di ketinggian,” ujar Rowe.
Dia juga mengatakan, kemeriahan tahun baru yang dirayakan warga dengan menyalakan kembang api besar di daerah itu juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Kemungkinan kembang api itu membakar burung-burung atau membuat mereka stress lalu mati.
Dia menampik dugaan bahwa burung-burung itu diracun, karena kematian sekawanan burung itu terjadi di udara. “Karena yang mati hanya burung hitam dan yang sedang terbang,” ujarnya.
Saat ini, departemen kebersihan kota Beebe tengah bekerja keras untuk membersihkan atau melenyapkan bangkai-bangkai burung yang masih tercecer di jalan. Mereka mengenakan pakaian tertutup dan masker untuk mencegah kuman dan bakteri terhirup.





1.000 KEPITING MATI
Setelah matinya ribuan burung belum lama ini, kini tumpukan bangkai kepiting ditemukan memenuhi daerah pantai di Thanet Coast.

Seperti dikutip oleh situs Livescience, para ilmuwan telah dibuat bingung dengan fenomena kematian ribuan kepiting yang terjadi di daerah ini. Diperkirakan ada sekitar 25 ribu kepiting jenis Necora puber yang mati di pantai ini, tahun ini.

"Ini telah menjadi sebuah fenomena yang tak terpecahkan sejak tiga tahun berturut-turut," ujar Tony Child, Thanet Coast Project Manager, kepada situs Livescience.

Tahun lalu, bahkan kepiting yang mati di tempat ini lebih banyak lagi, yakni mencapai sekitar 40 ribu kepiting. Thanet Coast adalah sebuah pesisir yang panjang yang memiliki batu karang kapur, di wilayah Kent Inggris.

Tapi, tahun ini, yang mati dipantai tersebut tak cuma kepiting, melainkan juga bintang laut. Kepiting Necora puber atau dikenal juga dengan nama velvet swimming crab, merupakan kepiting yang memiliki mata berwarna merah, dengan rambut-rambut halus yang tumbuh pada tubuhnya, sehingga tampak seperti tekstur beludru.

Para pakar lingkungan sempat melakukan serangkaian penelitian terkait dengan kejadian ini, namun pemelitian itu tak menemukan kesimpulan apapun. Namun, Child punya perkiraan tentang penyebab kematian kepiting tadi.

Menurut dia, setiap tahun kematian kepiting terjadi saat pantai tertutup salju. Child menjelaskan, salju mencair akan membuat suhu di sekitar pantai anjlok sehingga kematian kepiting diperkirakan ada kaitannya dengan hipothermia. "Namun, saya tidak tahu pasti, apakah ini benar-benar penyebabnya," kata Child.





Sebelum kematian massal kepiting ini, sekitar 1.000 burung ditemukan mati di Lousiana, dan burung-burung lainnya ditemukan mati di Swedia. Sementara di beberapa negara lain juga ditemukan bangkai-bangkai ikan yang telah mati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar